Minggu Ketujuh: Program MBKM Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU di BPR Syariah Lantabur Tebuireng

15 November 2024-Pada minggu ketujuh magang, mahasiswa BPR Syariah Lantabur Tebuireng diberi tugas yang cukup menantang, yaitu diminta untuk membantu pembuatan konten oleh karyawan BPR Syariah Lantabur Tebuireng. Pembuatan konten ini bertujuan untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan dalam agenda RBB (Rancangan Bisnis Baru), yang merupakan salah satu kegiatan penting di lembaga tersebut. Konten yang dibuat oleh mahasiswa magang diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh BPR Syariah Lantabur Tebuireng, serta menggambarkan inovasi dan pengembangan yang sedang dilakukan oleh lembaga tersebut. Mahasiswa diberi kebebasan untuk berkreasi, namun tetap dalam batasan yang telah ditentukan agar sesuai dengan kebutuhan lomba dan tujuan promosi lembaga. Proses pembuatan konten ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih dalam hal komunikasi visual dan penulisan, dua keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia pemasaran dan branding. Mereka diberi pelatihan mengenai cara-cara efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiens melalui media sosial dan platform digital lainnya. Di sini, mahasiswa belajar untuk menyusun materi yang tidak hanya menarik tetapi juga informatif, agar dapat menarik perhatian calon nasabah dan masyarakat umum. Selain itu, mereka juga diajarkan cara menggunakan berbagai tools digital yang dapat membantu dalam pembuatan konten, baik itu foto, video, maupun infografis.

Selain kegiatan terkait konten, pada minggu ketujuh juga bertepatan dengan hari Jumat Legi, yang merupakan hari istimewa dalam kalender Jawa. Pada hari tersebut, BPR Syariah Lantabur Tebuireng mengadakan pengajian rutin yang melibatkan semua cabang mereka, termasuk yang berada di Jombang, Surabaya, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan. Pengajian ini menjadi ajang untuk mempererat tali  silaturahmi antar cabang serta sebagai wadah untuk memperdalam pemahaman agama, terutama dalam kaitannya dengan prinsip-prinsip syariah yang diterapkan dalam perbankan. Kegiatan ini menunjukkan komitmen lembaga terhadap pengembangan spiritual dan moral karyawan, yang juga berperan penting dalam budaya kerja di BPR Syariah Lantabur Tebuireng. Pengajian pada Jumat Legi kali ini berbeda dari bulan sebelumnya, karena diisi langsung oleh Bapak KH Mustain Syafii, seorang ulama yang sangat dihormati. Beliau memberikan tausiyah yang penuh makna dan mengandung banyak pelajaran hidup. Salah satu penyampaian yang sangat berkesan dari beliau adalah, “seberapapun kekayaan yang kamu miliki, tidak ada artinya dihadapkan dengan kematian yang bisa datang kapan saja.” Kalimat ini mengingatkan semua yang hadir bahwa kekayaan duniawi tidaklah abadi, dan kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang tanpa diduga. Pesan ini menjadi pengingat bagi para karyawan dan mahasiswa magang untuk tidak hanya mengejar harta, tetapi juga untuk terus mengembangkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Dari tausiyah tersebut, ada pelajaran penting yang bisa dipetik, yaitu bahwa kekayaan tidak seharusnya menjadi tujuan utama dalam hidup, melainkan nilai-nilai kehidupan dan pendidikan yang mendalam yang harus diajarkan kepada anak-anak. Bapak KH Mustain Syafii menekankan pentingnya mendidik anak-anak dengan nilai-nilai yang baik dan mengajarkan mereka untuk menghargai kehidupan, bukan hanya fokus pada harta benda. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat relevan, terutama dalam konteks perbankan syariah, di mana prinsip-prinsip moral dan etika sangat dijunjung tinggi. Pengajian ini memberikan nuansa yang berbeda dan memperkaya pengalaman spiritual mahasiswa magang, yang juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan profesional mereka nanti. Dengan demikian, minggu ketujuh ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang pembuatan konten, tetapi juga memperdalam pemahaman mahasiswa tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat.