Telah terlaksana acara Yudisium ke-11 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung pada tanggal 3 November 2020. Acara yudisium ini berbeda dengan yudisium sebelum-sebelumnya. Yudisium ke-11 FEBI ini dilaksanakan secara virtual yang disiarkan secara langsung di Youtube oleh televisi kebanggaan milik IAIN Tulungagung yakni SATU Televisi. Tidak seperti biasanya juga, mahasiswa yang mengikuti rangkaian acara yudisium ini tidak hadir dan wajib mengikuti kegiatan yudisium melalui tayangan di Youtube SATU Televisi dikarenakan wabah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Kegiatan yang dilaksanakan di studio SATU Televisi ini dihadiri oleh Pimpinan Rektorat, Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars IAIN Tulungagung, pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an dan pembacaan Do’a. Acara selanjutnya yakni pembacaan surat keputusan dekan FEBI tentang Yudisium ke-11 FEBI yang dibacakan oleh Kepala Bagian Tata Usaha FEBI yakni Masruroh Tri Handayani. Dalam surat keputusan yang dibacakan tersebut terdapat nama-nama mahasiswa yang telah dinyatakan lulus oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan selanjutnya untuk proses wisuda dan pengambilan sumpah guna menyandang gelar sarjana. Surat keputusan kedua yang dibacakan tentang lulusan terbaik fakultas dan tiga terbaik jurusan. Lulusan terbaik FEBI disandang oleh mahasiswa Perbankan Syariah angkatan tahun 2016 yakni Linda Eka Prestanti dengan IPK 3,81.
Setelah pembacaan surat keputusan dekan, acara berikutnya yakni sambutan dekan FEBI, Dede Nurohman. Pada sambutannya, beliau mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini apa yang diinginkan bapak Rektor terwujud. “Kita semua secara bersama-sama melaksanakan kegiatan-kegiatan secara digital atau biasa pak Rektor sebut dengan Smart Campus.” kata Dede. “Kegiatan hari ini diikuti oleh 4 jurusan yakni Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, Akuntansi Syariah, Manajemen Zakat dan Wakaf dengan total mahasiswa 461 dimana laki-laki berjumlah 105 dan perempuan 356.” lanjut Dede. “Hal ini menjadi bukti bahwa kampus IAIN Tulungagung ini adalah kampus yang ramah perempuan.” imbuh Dede. Tak lupa dekan FEBI berpesan kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti yudisium ke-11 ini, “Gunakan ilmu sebaik mungkin dengan memanfaatkan ilmu yang dimiliki demi kemaslahatan masyarakat, tetap jaga citra kampus kita sebagai kampus dakwah dan peradaban.” tutup Dede pada sambutannya.
Selain dekan FEBI, Rektor IAIN Tulungagung juga memberikan sambutan pada acara yudisium ini. Beliau memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa FEBI yang sudah melaksanakan yudisium. “Selamat kepada 461 mahasiswi dan mahasiswa FEBI, dan Insyaallah tahun depan bukan hanya empat jurusan tetapi enam jurusan (Manajemen Bisnis Syariah dan Manajemen Keuangan Syariah) yang mengikuti yudisium.” ucap Maftukhin. “Saya mengucapkan terimakasih kepada orang tua mahasiswa yang sudah mempercayakan putra putrinya kuliah di IAIN Tulungagung untuk dididik dan dibina selama empat tahun. Kuliah empat tahun saja sebenarnya tidak cukup, sebagai sebuah metodologi berfikir, para mahasiswa diajari bukan hanya pengetahuan, pemahaman, tetapi diajari juga atitud atau sikap atau diajari bagaimana semua mahasiswa menghadapi dunia yang sesungguhnya.” tambah Beliau. Lima sampai sepuluh tahun kedepan saya berharap saudara-saudara semua setelah keluar dari kampus tercinta ini, berkiprah di masyarakat, berbisnis dengan baik dan berusaha dengan luar biasa.” tutup Rektor pada sambutannya.
Acara terakhir yakni orasi ilmiah oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Asrorun Ni’am Sholeh. Tak lupa beliau memberikan ucapan selamat dan memberikan motivasi kepada para peserta yudisium. “Selamat atas pencapaian akhir dari proses studi ini. Harapannya ini bukan fase akhir untuk kepentingan belajar, tetapi ini justru fase awal untuk menempuh pembelajaran secara real ditengah masyarakat bagaimana kontribusi kita yang nyata di tengah masyarakat nanti, itulah ujian yang sebenarnya.” ucap Beliau. (aha)