Dua mahasiswa dari Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan lolos ke ajang International Conference of Zakat (ICONZ) VIII yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi UIN Tulungagung sebagai salah satu institusi yang berkontribusi aktif dalam pengembangan studi zakat dan wakaf di tingkat internasional.
Mahasiswa pertama, Nuraini Wulandari, mempresentasikan paper bertajuk "Zakat Payment Antecedents via Digital Platform". Penelitian ini membahas faktor-faktor yang memengaruhi pembayaran zakat melalui platform digital, yang menjadi salah satu tren modern dalam pengelolaan zakat di era digitalisasi. Kajian tersebut menawarkan perspektif baru dalam memaksimalkan potensi teknologi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membayar zakat.Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi antara Nur Aini Wulandari dengan dosen FEBI Fatwa Adhma Khoiri.
Sementara itu, Muhammad Yusuf mengusung judul "Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) Fundraising Strategy Through Fairytale Safari at LAZNAS Yatim Mandiri Kediri Branch". Penelitian ini mengupas strategi unik dalam pengumpulan dana ZIS dengan menggunakan pendekatan kreatif berbasis dongeng edukasi. Strategi tersebut diterapkan oleh LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Kediri dan dinilai efektif dalam menarik perhatian masyarakat untuk berkontribusi.Penelitian ini juga hasil kolaborasi antara Muhammad Yusuf dengan Ahmad Supriyadi.
Keduanya berhasil menyisihkan puluhan peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi nasional dan internasional. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang luar biasa dalam mengkaji isu-isu kontemporer terkait zakat dan wakaf.
Dekan FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menyampaikan apresiasinya. “Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing di tingkat internasional dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pengelolaan zakat dan wakaf, khususnya dalam konteks global,” ujarnya.
Ajang ICONZ VIII di ITB Bandung ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi, dan peneliti dari berbagai negara. Konferensi ini menjadi wadah penting untuk berbagi gagasan dan inovasi dalam pengelolaan zakat, wakaf, serta pemberdayaan masyarakat berbasis keuangan syariah.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan kedua mahasiswa tersebut tidak hanya memberikan kebanggaan bagi kampus, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berkontribusi di tingkat nasional maupun internasional.